CHAIRUL TANJUNG SI ANAK SINGKONG
Pengusaha
nasional Chairul Tanjung meluncurkan buku biografinya yang bertajuk
‘Chairul Tanjung Si Anak Singkong’ tepat di usianya yang menginjak 50
tahun. Buku ini diluncurkan pekan lalu, 30 Juni 2012 di Trans Ballroom,
The Trans Luxury Hotel Bandung. Sebuah buku yang merangkum kisah
Chairman CT Corp ini mulai dari usaha menjual es mambo untuk menambah
biaya sekolah sampai mampu membangun kawasan wisata dan bisnis terpadu. Tidak banyak yang mengetahui perjalanan hidup Chairul Tanjung yang sesungguhnya.
Pada umumnya masyarakat mengenal sosok Chairul Tanjung atau yang
lebih akrab dipanggil CT, pada kondisi saat ini setelah menjadi pengusaha sukses.
Padahal, keberhasilan yang dia raih sekarang merupakan akumulasi dari
proses perjalanan hidup yang ditempuhnya sejak kecil hingga kini yang
penuh dengan tantangan dan dinamika. Buku ini diberi kata pengantar oleh
Jakob Oetama, Pendiri dan Pemimpin Umum Harian Kompas. Dalam pengantar
buku itu, Jakob Oetama menulis bahwa ia kagum dan mengapresiasi anak
muda yang sukses, yang kesuksesannya dirintis, dikembangkan, dan
diperoleh berkat kerja keras, bekerja tuntas, punya komitmen, dan
sedikit banyak digerakkan ambisi. Menurut Jakob, CT telah membuktikan
bahwa entrepreneurship itu bisa dilahirkan, bukan diturunkan.
Buku ini diawali dengan kisah bagaimana di tengah keterbatasan kondisi ekonomi
keluarga, CT mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Kedua
orangtua sangat tegas dalam mendidik anak-anaknya, termasuk CT.
Orangtuanya mempunyai prinsip, “Agar bisa keluar dari jerat kemiskinan,
pendidikan merupakan langkah yang harus ditempuh dengan segala daya dan
upaya.” Apa pun akan mereka upayakan agar anak-anak mereka dapat
melanjutkan pendidikan tinggi sebagai bekal utama kehidupan masa depan.
Sang ibunda yang bernama Halimah mengatakan bahwa uang kuliah CT pertama
yang diberikan kepadanya, diperoleh ibunda dari menggadaikan kain halus
miliknya.
Bab-bab berikutnya masih menceritakan kehidupan masa muda CT, saat-saat menjadi mahasiswa sampai kisah awalnya menjadi wirausaha.
Tahun 1987, CT menjadi kontraktor pembangunan pabrik sumpit di
Citeureup, Bogor, seluas 800 meter persegi. Tapi yang jadi malah pabrik
sandal.
Buku ini juga mengisahkan kehidupan rumah tangga dan keluarga CT,
ketika CT bertemu dengan perempuan Jawa, Anita Ratnasari, yang tegas dan
tegar. Dalam buku ini, CT mengungkapkan bahwa, “bagi saya, ibu adalah
segalanya.” CT percaya bahwa surga ada di telapak kaki ibu. “Bila kita
benar-benar berbakti kepada ibu sepenuh hati dan ikhlas, maka surga akan
kita gapai di dunia. Itu yang saya alami sendiri,” demikian CT
berpendapat. CT juga menyampaikan pandangan-pandangannya tentang
persoalan ekonomi dan menceritakan aktivitasnya sebagai pengusaha.
CT mengembangkan Para Group, kemudian mengganti nama perusahaannya
menjadi CT Corp. Secara umum CT Corp terdiri atas tiga perusahaan
subholding yaitu Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources. Mega
Corp adalah perusahaan induk untuk jasa keuangan yang melayani
masyarakat di sektor perbankan, asuransi, pembiayaan, dan pasar modal.
Trans Corp adalah perusahaan induk yang bergerak di bisnis media, gaya hidup, dan hiburan.
Dalam perusahaan ini, terdapat dua stasiun TV, yaitu Trans TV dan Trans
7, portal berita Detik, dan perusahaan ritel Careefour. Selain itu juga
ada perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan dan minuman, hotel,
biro perjalanan, dan sejumlah department store yang menyediakan
kebutuhan fashion merek terkenal dan high-end. Sedangkan CT Global
Resources adalah perusahaan induk yang fokus pada bisnis perkebunan.
Buku ini menarik dibaca dan bermanfaat bagi siapa saja yang ingin
mengetahui bagaimana seorang CT berhasil menjadi pengusaha sukses dengan
hasil kerja kerasnya dan hasil keringatnya sendiri, dan bukan warisan
keluarga konglomerat. Semoga kisah perjalanan hidup “Si Anak Singkong”
ini bisa menginspirasi rakyat Indonesia khususnya generasi muda. Chairul
Tanjung bermimpi dari bukunya itu akan banyak generasi muda yang
terpicu untuk menjadi pengusaha seperti dirinya agar bisa mewujudkan
Indonesia yang lebih baik di masa depan
SINOPSIS NOVEL CHAIRUL TANJUNG SI ANAK SINGKONG
20.26 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar